Harga | Harga Hubungi Kami | |||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Stok | Tersedia | |||||||||||||||||||
Budidaya kedelai memang jarang mendapat perhatian yang terlalu sering. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kedelai merupakan salah satu dari bahan pokok yang sering kita konsumsi. Olahan kedelai akan sering kita temui pada berbagai macam olahan makanan, seperti tempe, tahu, sari kedelai, dan sebagainya. Budidaya kedelai sebenarnya membutuhkan perhatian yang lebih, mulai dari lahan yang digunakan, bibit dari kedelai serta perawatan perawatan selama proses budidaya kedelai. Berikut ini akan diulas bagaimana cara budidaya kedelai agar mendapatkan hasil yang maksimal serta memperoleh keuntungan. Ketergantungan terhadap kedelai impor sangat memprihatinkan, karena seharusnya kita mampu mencukupinya sendiri. Ini karena produktivitas rendah dan semakin meningkatnya kebutuhan kedelai. PT. Natural Nusantara berusaha membantu dalam peningkatan produksi secara kuantitas , kualitas dan kelestarian lingkungan sehingga kita bisa bersaing di era pasar bebas. SYARAT TUMBUH Pengolahan tanah atau lahan untuk budidaya kedelai merupakan elemen yang sangat penting, karena kedelai harus bisa berkecambah dengan baik dan sempurna agar dapat berkembang secara maksimal. Benih kedelai juga memerlukan kelembaban serta oksigen yang cukup untuk dapat tumbuh dengan baik. Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C – 300C, kelembaban 60% – 70%, pH tanah 5,8 – 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl. PENGOLAHAN TANAH
cara penggunaannya sebagai berikut: Alternatif 1 : Satu botol SUPER NASA diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan. Alternatif 2 : Setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram 5-10 meter bedengan. PENANAMAN
PENJARANGAN & PENYULAMAN Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur 5-6 hari, benih yang tidak tumbuh diganti atau disulam dengan benih baru yang akan lebih baik jika dicampur Legin. Penyulaman sebaiknya sore hari. PENYIANGAN Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, ke-2 pada saat tanaman selesai berbunga (sekitar 6 minggu setelah tanam). Penyiangan ke-2 ini dilakukan bersamaan dengan pemupukan ke-2. PEMBUBUNAN Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya. PEMUPUKAN Contoh jenis dan dosis pupuk sebagai berikut :
POC NASA diberikan 2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4 – 8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 m2 (10 – 20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3 – 4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan, akan lebih aman jika disiramkan. PENGAIRAN DAN PENYIRAMAN
PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT 1. Aphis glycine Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong. Gejala: layu, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian: 1.Jangan tanam tanaman inang seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacang-kacangan; 2.Buang bagian tanaman terserang dan bakar, 3.Bunakan musuh alami (predator maupun parasit); 4.Semprot Natural BVR atau PESTONA dilakukan pada permukaan daun bagian bawah. 2. Kumbang daun tembukur (Phaedonia inclusa) Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun. Gejala: larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh tanaman. Pengendalian: penyemprotan PESTONA. 3. Ulat polong (Ettiela zinchenella) Gejala: pada buah terdapat lubang kecil. Waktu buah masih hijau, polong bagian luar berubah warna, di dalam polong terdapat ulat gemuk hijau dan kotorannya. Pengendalian : (1) tanam tepat waktu. 4. Kepik polong (Riptortis lincearis) Gejala: polong bercak-bercak hitam dan menjadi hampa. 5. Lalat kacang (Ophiomyia phaseoli)
6. Kepik hijau (Nezara viridula)
7. Ulat grayak (Spodoptera litura)
8. Penyakit Layu Bakteri (Pseudomonas sp.)
9. Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii)
10. Anthracnose (Colletotrichum glycine )
11.Penyakit karat (Cendawan Phakospora phachyrizi)
12. Busuk batang (Cendawan Phytium Sp)
PANEN DAN PASCA PANEN Lakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Perlu diperhatikan, kedelai sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75 – 100 hari, sedangkan untuk benih umur 100 – 110 hari, agar kemasakan biji betul-betul sempurna dan merata. Setelah pemungutan selesai, seluruh hasil panen hendaknya segera dijemur. Biji yang sudah kering lalu dimasukkan ke dalam karung dan dipasarkan atau disimpan. | ||||||||||||||||||||
Teknis Budidaya Kedelai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar